skip to main |
skip to sidebar
Kehadiranmu bak pelita penerang jiwa, tiada lelah kau ingatkanku akan suatu hal.
Kau selalu mendorongku untuk maju.
Kau motivator terhebat setelah kedua orang tuaku.
Tiada pernah kusangka kau pergi secepat itu.
Masih teringat ketika terakhir kali kita bertemu.
Kau tersenyum seakan ingin menyapaku.
Aku tahu kau tak segagah dahulu.
Untuk mengucapkan "hai" pun kau sudah tak mampu.
Tapi aku bahagia karena masih bisa melihatmu tersenyum.
Ketulusanmu terpancar dari gurat2 lelah di wajahmu.
Aku tahu wak, kau sudah lelah, kau sudah bosan menahan sakitmu.
Kami semua ikhlas, kami semua rela melepasmu.
Selamat jalan wak, semoga kau tenang di pembaringan terakhirmu.
Kasih sayangmu takkan lekang terhapus waktu.
Dedicated for my "uwak" Mada Tohir Bin Tanding (08 Desember 2013)
With Love,
Miimii
Tuhan,
kala ku gundah,
hanya Engkau tempatku berserah.
Kala ku menangis,
hanya Engkau yg mampu menepis airmata ini.
Kala ku terjatuh,
Engkau pula yg mampu membuatku kuat tuk kembali berdiri kokoh mengahadapi kerasnya kehidupan.
Kau penopang segala rasa,
pendengar setia yg tak pernah lelah.
Ribuan tetes air mata dan jutaan sujudku,
takkan mampu menggantikan segala nikmat yg tlah kau berikan kepadaku.
Tapi Tuhan,
kala ku bahagia,
Kala ku tinggalkan lara,
sering kali Kau terlupa.
Hina kah aku Tuhan ?
Nista kah aku ?
Hanya Engkau yg tahu semua isi hatiku.
With Love,
Miimii
