Tidak
ada yang istimewah dari sekolah yang terletak di kelompok 10 desa Sumber Asri
ini. Letaknya yang cenderung terpencil membuat orang-orang enggan menjamahnya.
Berkilo meter jauhnya jarak yang harus aku tempuh tak menyurutkan langkahku
menuju “Laskar Pelangi” ku.yah, aku menjuluki sekolahku ini dengan sebutan
“Laskar Pelangi kw 2”. Entah perasaan apa yang selalu menyelimutiku, kala
teringat canda tawa mereka, keingintahuan mereka yang menggebu-gebu, kepolosan
serta ketulusan hati mereka, pikiranku selalu digelayuti rasa ingin kembali ke
sana. Di tambah lagi saat terbayang kelezatan kerupuk jangek di warung mbah
Muk, serasa lidahku tak henti bergoyang. Ada sebuah kejadian sewaktu musim
mangga, di depan kelas Sanjhu menghampiriku, sambil mengeluarkan mangga dari
kantong celana ia berkata, “buk, ini buat ibuk, satu aja yaa, besok aku bawak
lagi”, lalu ia pun berlari sambil melompat-lompat girang. Haru rasanya melihat
anak-anakku rela berbagi. Kejadian berikutnya ketika Nadiansyah maju untuk
membacakan sebuah puisi yang berjudul “Guruku”, dengan mimik wajah yang lucu
disertai gerak yang memancing teman-temannya tertawa terpingkal-pingkal, ia
mempersembahkan puisi sederhana itu kepadaku. Setelah membaca puisi ia
membisikkan sesuatu kepadaku, “buk, aku punya dua buah manggis, nanti pulang
sekolah aku kasih buat ibuk ya”, ucapnya sambil kembali ke tempat duduk. Bahagia
dan haru ternyata anak-anakku amat sangat menghargai kehadiranku di sekolah
ini. Yah, banyak sekali keunikkan dan keistimewahan yang menarikku bagai
maghnet untuk selalu dan selalu bertahan di sini, Sumber Asri. Banyak hal yang
sudah aku lalui, suka-duka, canda-tawa, tangis-bahagia, membuatku selalu
terkenang disepanjang tidurku di kala malam. Sorak sorai mereka kala
menyambutku datang, kecemasan mereka saat aku belum hadir pada jam yang
semestinya (bertubi-tubi SMS masuk menanyakan keberadaanku), menyisihkan
sedikit hasil kebun mereka untukku. Bahagianya hati ini andaikan suatu hari
nanti mereka tumbuh menjadi manusia-manusia tangguh yang siap bersaing untuk
menggapai kesuksesan di tengah keterbatasan. Semoga Tuhan selalu mendengar doa
kami, aamiin.
With Love,
Miimii
Tidak ada komentar:
Posting Komentar