JellyPages.com

Sebelum Mulai, Ucapin Salam Dulu Yuuuuukkk...

Sebelum Mulai, Ucapin Salam Dulu Yuuuuukkk...

Jumat, 19 April 2013

Bapak, Pengorbananmu Tanpa Balas Jasa


Moch. Yono. Laki-laki yang sekarang berumur 56 tahun dan merupakan purnawirawan TNI-AD berpangkat terakhir Serka ini adalah bapakku. Beliau adalah laki-laki tangguh yang menjadi penopang hidup keluarga kami. Bapak adalah salah satu orang yang sangat berjasa bagi hidupku. Selain ibu dan kedua kakakku, bapak adalah panutan dalam hidupku. Bapak segalanya bagiku, banyak hal yang aku lalui bersama bapak. Dari aku kecil sampai saat ini, bapak selalu membantu ketika aku mengalami kesulitan.
Waktu itu aku masih duduk di kelas 1 SMA. Pada hari senin aku mendapat giliran menjadi petugas upacara. Pagi itu, Aku sudah siap dengan seragam serba putih. Dari pukul 05.30 Wib aku sudah berdiri di pinggir jalan untuk menanti kedatangan angkutan yang akan membawaku ke sekolah. Maklum, jarak dari rumahku yang terletak di sebuah desa untuk menuju ke sekolah yang ada di kota lumayan jauh dan angkutan di sini juga tidak terlalu banyak. Apabila angkutan tersebut tidak beroperasi atau angkutan penuh maka otomatis aku tidak bisa berangkat ke sekolah. Pasrah.
Sudah hampir satu jam aku berdiri, tanda-tanda angkutan akan lewatpun belum tampak. Bapak memperhatikanku dari rumah, lalu bapak menghampiriku dengan sepeda motor bututnya serta lengkap dengan seragam yang terpasang rapi di tubuhnya. Hari ini bapak akan mengantarku ke sekolah. Sepeda motor berjalan menyusuri jalan desa yang sepi. Kalau diperhatikan sebenarnya cuaca baik-baik saja. Entah mengapa diseparuh perjalan kami tiba-tiba hujan turun dengan derasnya. Bapak menghentikan laju motornya sejenak sambil mengeluarkan sebuah jas hujan dari bagasi. Bapak menyuruhku memakai jas hujan agar seragamku tidak basah dan kotor. Dan kamipun melanjutkan perjalanan menuju sekolahku. Aku kasihan melihat bapakku yang tidak mengenakan jas hujan di tengah derasnya hujan yang turun. Aku meminta bapak menghentikan motor di pondokkan yang terletak di sisi kiri jalan. Kutatap bapak yang basah kuyup, dengan wajah pucat dan bibir bergetar. Sebenarnya akupun basah, tapi cuma dari kaos kaki sampai sepatu. Aku termenung, begitu besar pengorbanan bapak untuk diriku. Tak peduli hujan dan panas, siang dan malam, Bapak selalu ada disaat aku membutuhkan, tidak pernah sedikitpun bapak mengeluh ataupun mengatakan tidak apabila aku meminta.
Dan sampai saat ini, disaat usiaku yang sudah menginjak 25 tahun dan sekarang aku sudah bekerja sebagai seorang guru, aku masih selalu merepotkan bapak. Apa-apa harus bapak, ini itu masih bapak. Karena aku selalu bangun kesiangan, hampir setiap pagi aku mengajak bapak mengejar angkutan menuju ke sekolah dan bapak selalu siap, walaupun tampak guratan-guratan lelah di wajahnya, bapak tidak pernah mengatakan tidak.
Bapak, entah dengan apa aku bisa membalas semua pengorbananmu. Kau membantu ibu membimbing dan mendidik aku dan kakak sejak dini. Putri kecilmu yang dulu selalu kau manja kini telah menjelma menjadi sosok wanita dewasa. Maafkan aku kalau sampai saat ini aku belum bisa membahagiakan hidupmu. Tapi aku berjanji, dalam setiap doa dan ingatanku selalu terukir namamu. Dan sampai akhir hayatku, aku akan selalu mencintaimu.

Putrimu yang selalu menyayangimu,

Atmi Yanda Silka, S.Pd.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright© All Rights Reserved by Atmi Yanda Silka