JellyPages.com

Sebelum Mulai, Ucapin Salam Dulu Yuuuuukkk...

Sebelum Mulai, Ucapin Salam Dulu Yuuuuukkk...

Minggu, 04 Agustus 2013

Love Cooking :*


Pertama kali kenal yg namanya memasak waktu kelas 1 SD, waktu itu ibuku lagi sakit dan semua tugas rumah tangga diambil alih oleh bapak. Kebetulan juga nenek datang dari kampung untuk merawat ibuku kala itu. Sepulang dari sekolah, untuk membukakan pintupun nenek gak sempat karena harus mengurus ibuku. Nenek bilang kalo beliau belum masak dan aku disuruh untuk masak mie instan yg sudah bapak sediakan di atas meja makan. Aku yg kala itu belum tahu apa2 mengenai dunia memasak memaksakan diri untuk melatih diri agar lebih madiri. Terlihat raut kesedihan di wajah ibuku, beliau pasti tidak tega melihat aku yg kala itu masih sangat kecil untuk bergulat turun ke dapur. Jangankan untuk memasak, untuk menghidupkan kompor gas pun aku harus menjinjit kakiku dan untuk melihat apakah masakanku sudah matang atau belum, aku harus menaiki kursi. Miris, aku yg terbiasa menerima segala sesuatu secara instan sekarang harus mandiri di usia dini. Tapi dari situlah awal mulanya aku mencintai "memasak".
Ada sebuah cerita lucu yg berhubungan dengan hobi memasakku. Waktu itu aku masih kelas 1 SMP. Hari itu kebetulan teman sebangku ku ikut ke rumah, rencananya kami mau bermain bersama. Sesampainya di rumah, rumah dalam keadaan kosong. Sudah tersedia makanan di atas meja makan. Tapi karena ingin memperlihatkan kepandaianku memasak kepada temanku tadi, aku memulai atraksi memasak. Aku membuat semur telur orak arik. Mungkin karena belum ahli dan pada dasarnya aku belajar hanya dari melihat saja dan tanpa pernah bertanya. Jeng jeng, makanan pun tersaji di ruang tamu. Ada sedikit kengerian terlihat di raut wajah temanku. Mungkin dia khawatir kalau nanti keracunan mencoba masakanku. Tapi, dengan berjiwa besar dan berlapang dada dia mencicipi masakan yg aku buat. Seketika mukanya merah padam setelah memasukkan makanan tersebut ke dalam mulutnya. "Kenapa ?" Dalam hatiku bertanya. Ketika aku pun mencicip, ternyata semur telur orak arikku sangat asin dan sangat tidak enak. Aku malu, tapi untungnya temanku tersebut tidak mengejek atau mentertawakanku.
Dari hari ke hari aku semakin termotivasi untuk memasak. Ditambah semakin banyaknya acara kontes memasak di televisi. Dari situ aku banyak belajar. Dan kegemaranku membaca resep, baik dari media
elektronik (baca : internet) maupun majalah dan buku2 resep. Bahkan, resep lawas yg ditulis dikertas oleh ibuku pun tak luput aku baca. Semakin lama aku semakin cinta masak. Namun semua itu tidak akan berarti tanpa dukungan keluarga terutama ibuku. Beliau tidak pernah marah apabila aku mencoba resep dan hasilnya gagal. Otomatis semua bahan makanan tadi harus terbuang sia2. Beliau tidak pernah mengeluh, malah selalu berkata, "coba lagi nak, mungkin percobaan yg kedua akan lebih baik". Begitupun dengan bapak dan kakakku. Mereka pencicip terbaik yg pernah ada. Mereka tidak pernah mengejek ataupun mencela masakanku walaupun terkadang masakanku itu tidak seenak masakan aslinya. Hal tersebut sangat mendukungku. Puncaknya tahun ini, semua kue kering dan makanan2 yg tersedia dalam hari raya Idul Fitri kali ini, semua hasil olahan tanganku dengan diawasi oleh ibuku sebagai asistennya
I Love Cooking, I Love Food and I Love My Family :*
 

With Love,

Miimii

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright© All Rights Reserved by Atmi Yanda Silka