JellyPages.com

Sebelum Mulai, Ucapin Salam Dulu Yuuuuukkk...

Sebelum Mulai, Ucapin Salam Dulu Yuuuuukkk...

Kamis, 02 Agustus 2012

Sekelumit Kisah Sekolahku


Ini cerita tentang pengalamanku, siswaku, dan sekolah terpencilku. SMP Negeri 8 Lubai, itulah nama sekolah tempat aku mengabdikan diriku sebagai Guru Tidak Tetap (GTT). Awalnya sangat takut aku memulai sesuatu yang baru dalam hidupku. Yaaa, aku mengajar di sebuah sekolah yang notabene masih lumayan terpencil, aku merasa asing. Karena masih kekurangan guru, di sini aku mengajar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. gak nyangka kalau kehadiranku di sini disambut hangat oleh warga sekitar, termasuk siswa dan siswiku. Kebetulan pada tahun ajaran ini, aku dipercaya untuk menjadi wali kelas dari kelas VIII (delapan). Dari sinilah aku mulai mengenal apa itu "Mandiri". Aku menjadi ibu dari 35 orang anak. Aku mulai belajar bertanggung jawab, mulai terbiasa bangun lebih pagi tanpa harus dibangunkan terlebih dahulu, merapikan dan menyiapkan kebutuhanku mengajar, dan mulai berani berpergian jauh seorang diri. Dari 35 orang anak didikku, ditemukan beragam karakter serta watak. Aku akan mulai bercerita mengenai anak didikku.

Pertama, Ade Maulana. Anak berperawakan kecil tapi memiliki suara yang sangat melengking, tidak pernah konsentrasi saat belajar, selalu menyibukkan diri dengan menantang teman-temannya berpanco ria, padahal setiap kali bermain panco dia selalu kalah. Benar-benar anak yang aneh.

Asmanyadi dan Agus Setiawan. Duo pendiam ini merupakan teman sebangku sejak kelas VII (tujuh), aneh tapi nyata, kalau salah satu di antara mereka tidak masuk pasti satunya lagi tidak masuk, atau contoh lainnya kalau satu dari mereka tidak mengerjakan PR maka yang satunya pun tidak akan mengumpulkan PR walaupun sebenarnya dia mengerjakan PR. Benar-benar sehati dan sejiwa.

Ada empat sekawan Maya Lestari, Candrawati, Susi Susanti, dan Nurhayati. Mereka berempat tergolong selebritisnya SMP Negeri 8. Mereka berempat cantik, dua dari mereka tergolong siswa yang pintar.

Gembong Dwi Prasetio, M. Bagus Prakoso, dan Uwardalela. Mereka bertiga bukan teman akrab, tapi mereka bertiga mempunyai kesamaan, yaitu sama-sama belum lancar membaca :p

Bella Satriyani dan Dessi Fitriyani. Pendiam, pintar, serta ramah.

Endawan. Lawan panco Ade Maulana dan bercita-cita menjadi Polisi.

Deden Saputra. Cowok Sunda yang berparas tampan, dengan gaya rambut khasnya, banyak disukai teman-teman wanitanya.

Sukmo Ardiansyah. Sangat pendiam, pemalu, minderan, mudah tersinggung, trus kalo ngomong suaranya itu loh alus banget.

Deti Ayu Lestari, Liliani, Nova Audina, dan Fitri Maryanti. Geng pintar ini awalnya berteman. Tapi entah apa masalahnya tiba-tiba mereka bubar.

Dian Anggrasari. Menonjol di mata pelajaran Bahasa Inggris.

Mat Saefudin. Biasa disapa Fudin, selalu ribut di kelas tapi prestasinya menonjol, naksir berat sama Maya.

May Lani dan Titi Nuriyati. Kemana-mana berdua, Maylani yang cantik dan Titi yang jenius.

Mei Sintia dan Nurjulia Puji Lestari. Sebangku, Pintar, dan selalu sewot kalau dibilang pacarnya Bagus.

Mente Sutriyani. Siswiku yang satu ini tidak pernah nyambung kalau belajar.

Nana Suryana. Saudara kandung Titi yang pintar, tapi Nana 180 derajat berbeda dengan Titi, Nana adalah orang kepercayaanku untuk isi ulang spidol di sekolah.

Nurhasyim Assidiq. Namanya tidak mencerminkan kelakuan, salah satu siswa ternakal yang pernah aku temui, badannya kecil tapi cerewetnya minta ampun, yang aku suka dari dia, walaupun jarang memperhatikan pelajaran tapi dia selalu menyelesaikan tugas dengan baik. Salah satu siswa yang pernah nangis gara-gara aku.

Resis Irawan dan Riki Permana. Alasan orang tuanya kasih nama Resis karena dia lahir saat "krismon", gigi depannya ilang satu, lucu kalau dia lagi ketawa. Riki merupakan warga pindahan dari Bandung, sekujur tubuhnya nampak bekas luka bakar yang dia alami saat masih balita.

Siti Nuraini. Satu-satunya siswaku yang memakai jilbab.

Suhartini, Septa Puspita Sari, dan Yuli Yanti. Suka melamun saat jam pelajaran.


Terakhir, Triyatmoko Prasetio Warno. Menjabat sebagai ketua kelas, kerjaan sampingannya nganter jemput aku menuju sekolah.

Sekelumit kisah tentang sekolahku, masih banyak cerita yang bisa dibagi suatu saat nanti.

With Love,

Miimii

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Copyright© All Rights Reserved by Atmi Yanda Silka